Jumat 18 Juli 2014
Saat itu masih dalam suasana bulan ramadhan yang penuh berkah
Seorang wanita membuka matanya menyambut pagi dengan mimpi mimpi yang begitu indah, angan-angan yang melambung tinggi
Wanita itu segera beranjak dari tempat tidur menyimpan mimpi dan angannya agar tak lepas dari genggamannya.
Detik, menit, jam terus berlalu tanpa ia sadari sudah siang hari.
Wanita itu asik dengan telepon genggam yang ia mainkan sedari tadi. tak berapa lama wanita itu terkejut ketika ada sebuah pesan masuk yang bertuliskan nama yang sudah tak asing lagi.
Segera ia buka, pesan itu berisi "hai sayang, apa kamu akan hadir pada acara nanti sore?? kalo kamu akan hadir aku jemput yah" wanita itu membalas "iya sayang aku pasti hadir"
Sudah sore hari, wanita itu sudah siap hanya tinggal menunggu yang berjanji akan menjemput.
Kira-kira pukul 4 sore yang cerah terdengar suara kendaraan beroda dua yang tak asing di telinga wanita itu, kendaraan tersebut sudah ada disamping rumahnya dan ternyata memang benar itu dia.
sebuah senyuman tulus yang dia berikan kepada sang wanita lalu berucap "apakah kamu sudah siap??" wanita itu berkata "ya aku sudah siap"
Sore yang cerah itu dia memberikan sebuah cokelat dan berkata "ini untukmu sayang, yang baru baru ini sudah menyukai makanan manis" wanita itu tak henti hentinya berterimakasih dan mengekspresikan apa yang dia rasa lewat senyumannya.
Sekitar setengah jam perjalanan akhirnya mereka tiba. Kedatangan mereka disambut begitu hangat dan ternyata acara sudah dimulai, Mereka berdua langsung berbaur. Tenggelam dalam pembicaraan pembicaraan membuat kami semua tak sadar ternyata sudah saatnya berbuka dan melaksanakan shalat magrib.
Saat itu, udara malamnya sedikit membuat tubuh gemetar. Tak ada yang aneh memang dengan keadaan saat itu. tetapi semua berubah ketika ada seseorang yang membuat sang wanita berubah sikap dan bertanya "kenapa seperti itu??" "kenapa harus aku??" "apakah kamu tidak tulus kepadaku??" dia hanya tertunduk diam dan sesekali meminta maaf atas apa yang terjadi.
Terlalu sakit bagi sang wanita untuk memaafkannya, memaafkan apa yang telah dia perbuat kepadanya. Ingin rasanya cepat kembali ke rumah agar bisa menangis sepuasnya. Kira kira pukul 7 malam wanita itu tiba dengan muka yang sudah tak karuan dan pikiran yang kacau. Tak lama teleponnya bergetar menandakan ada sebuah pesan masuk, pesan masuk yang berisi "sudah cukup sampai disini saja, aku sudah muak dengan sikapmu" hati wanita itu semakin hancur. tak berpikir lama, wanita itu membalas "oke kalo itu mau kamu, aku sudah bersikap baik berbuat yang terbaik untuk kamu dan untuk hubungan kita. terimakasih atas semuanya semoga kamu kelak mendapat wanita yang benar-benar memahamimu".
Apakah semua ini adil??
Apakah semua ini timbal balik untuk sang wanita yang jelas jelas tulus mencintaimu dan berusaha menjadi yang terbaik bagi mu??
Apakah semua ini timbal balik untuk sang wanita yang jelas jelas tulus mencintaimu dan berusaha menjadi yang terbaik bagi mu??
Apakah kamu tak berpikir bagaimana perasaannya saat ini??
kamu membiarkannya hancur berkeping keping dengan apa yang kamu perbuat terhadapnya
kamu membiarkannya hancur berkeping keping dengan apa yang kamu perbuat terhadapnya
Sungguh kamu tak punya hati, ego mu yang membuat semuanya menjadi seperti ini.
Terimakasih Juli Kelabu yang kamu berikan kepadanya...