Selasa, 16 Desember 2014

Juli Kelabu

Jumat 18 Juli 2014
Saat itu masih dalam suasana bulan ramadhan yang penuh berkah 
Seorang wanita membuka matanya menyambut pagi dengan mimpi mimpi yang begitu indah, angan-angan yang melambung tinggi
Wanita itu segera beranjak dari tempat tidur menyimpan mimpi dan angannya agar tak lepas dari genggamannya.

Detik, menit, jam terus berlalu tanpa ia sadari sudah siang hari.
Wanita itu asik dengan telepon genggam yang ia mainkan sedari tadi. tak berapa lama wanita itu terkejut ketika ada sebuah pesan masuk yang bertuliskan nama yang sudah tak asing lagi.
Segera ia buka, pesan itu berisi "hai sayang, apa kamu akan hadir pada acara nanti sore?? kalo kamu akan hadir aku jemput yah" wanita itu membalas "iya sayang aku pasti hadir"
Sudah sore hari, wanita itu sudah siap hanya tinggal menunggu yang berjanji akan menjemput.
Kira-kira pukul 4 sore yang cerah terdengar suara kendaraan beroda dua yang tak asing di telinga wanita itu, kendaraan tersebut sudah ada disamping rumahnya dan ternyata memang benar itu dia.
sebuah senyuman tulus yang dia berikan kepada sang wanita lalu berucap "apakah kamu sudah siap??" wanita itu berkata "ya aku sudah siap" 

Sore yang cerah itu dia memberikan sebuah cokelat dan berkata "ini untukmu sayang, yang baru baru ini sudah menyukai makanan manis" wanita itu tak henti hentinya berterimakasih dan mengekspresikan apa yang dia rasa lewat senyumannya.
Sekitar setengah jam perjalanan akhirnya mereka tiba. Kedatangan mereka disambut begitu hangat dan ternyata acara sudah dimulai, Mereka berdua langsung berbaur. Tenggelam dalam pembicaraan pembicaraan membuat kami semua tak sadar ternyata sudah saatnya berbuka dan melaksanakan shalat magrib.

Saat itu, udara malamnya sedikit membuat tubuh gemetar. Tak ada yang aneh memang dengan keadaan saat itu. tetapi semua berubah ketika ada seseorang yang membuat sang wanita berubah sikap dan bertanya "kenapa seperti itu??" "kenapa harus aku??" "apakah kamu tidak tulus kepadaku??" dia hanya tertunduk diam dan sesekali meminta maaf atas apa yang terjadi.

Terlalu sakit bagi sang wanita untuk memaafkannya, memaafkan apa yang telah dia perbuat kepadanya. Ingin rasanya cepat kembali ke rumah agar bisa menangis sepuasnya. Kira kira pukul 7 malam wanita itu tiba dengan muka yang sudah tak karuan dan pikiran yang kacau. Tak lama teleponnya bergetar menandakan ada sebuah pesan masuk, pesan masuk yang berisi "sudah cukup sampai disini saja, aku sudah muak dengan sikapmu" hati wanita itu semakin hancur. tak berpikir lama, wanita itu membalas "oke kalo itu mau kamu, aku sudah bersikap baik berbuat yang terbaik untuk kamu dan untuk hubungan kita. terimakasih atas semuanya semoga kamu kelak mendapat wanita yang benar-benar memahamimu".

Apakah semua ini adil??
Apakah semua ini timbal balik untuk sang wanita yang jelas jelas tulus mencintaimu dan berusaha menjadi yang terbaik bagi mu??
Apakah kamu tak berpikir bagaimana perasaannya saat ini??
kamu membiarkannya hancur berkeping keping dengan apa yang kamu perbuat terhadapnya
Sungguh kamu tak punya hati, ego mu yang membuat semuanya menjadi seperti ini.

Terimakasih Juli Kelabu yang kamu berikan kepadanya...

Minggu, 14 Desember 2014

MISTERI


apakah kamu tau bagaimana rasanya aku ketika mencapai puncak tanpamu disisiku??
aku berusaha sekuat tenaga untuk bisa sampai meskipun tak ada genggaman tanganmu yang biasa menemaniku menuju puncak dan pelukanmu ketika aku merasa lelah dengan perjalanan ini. sungguh aku merindukanmu
apakah kamu juga mempunyai perasaan yang sama terhadapku??
hmmmm entahlah itu hanya menjadi sebuah misteri bagiku sayang.

lihat sayang aku berhasil menuju puncak, rasa lelahku terbayar oleh keindahannya
dan aku sempat mengabadikannya agar kamu bisa melihat keindahannya
tapi....
apakah kamu benar benar ingin melihatnya??
hmmmm apakah ini menjadi sebuah misteri lagi??
aku lelah sayang
sungguh teramat lelah dengan semua ini


Senin, 17 Februari 2014

HANCUR

Hari ini aku pulang untuk beberapa hari.Ketua KKN memperbolehkan ku untuk pulang dengan alasan aku ingin sekali bertemu keluargaku termasuk kamu sayang...Bagai burung lepas dari sangkarnya yang terbang tinggi mencari pasangan yang telah lama ia tinggalkan.Apakah kamu berubah?? aku sudah tak sabar ingin melihatmu sayangwajar kan aku seperti ini?? ini disebabkan karena terlalu lama kita berpisah oleh keadaan.Hari ini ada sebuah pesan masuk "apakah kamu sudah sampai di rumah??" sungguh pesanmu membuat hati ini dag dig dug seperti merasakan kembali saat saat PDKT dulu :) aku dan kamu asik berkirim pesan pada saat itu.
Detik, menit, jam berlalu tak terasa sudah malam hari. kami melanjutkan pembicaraan siang tadi melalui sms, tapi......... pembicaraan itu terhenti ketika kamu menginginkan aku mendengarkan yang sedari tadi kamu ingin katakan kepadaku.
Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan sayang??
Kamu membuatku pensaran.
Kata pertama yang kamu ucap hanya maaf maaf dan maaf
Aku semakin bingung sayang, sebenarnya kamu kenapa??
Kemudian kamu membicarakan hubungan kita, katamu hubungan ini sudah tak sejalan lagi karena usia. Apakah itu alasan yang logis untuk mengakhiri sebuah hubungan yang sudah berjalan sekitar 3 tahun?? Jika memang itu alasannya kenapa dulu kamu memutuskan untuk menjadikan ku bagian hidupmu??  Sungguh tak masuk akal !!!
Aku berusaha memperjelas semuanya agar tak ada yang di tutup tutupi, membuat semuanya agar seperti biasa lagi. Tapi kamu tetap pada perkataan tadi yang ingin mengakhiri hubungan ini. Sakit rasanya ketika aku pulang ingin bertemu seseorang yang benar-benar aku cintai pada kenyataannya seperti ini memperlakukanku seolah olah aku seperti boneka.
Apakah kamu tau bagaimana perasaanku saat ini?  HANCUR sungguh HANCUR
Aku merasa ini tak adil
Kamu begitu jahat, tak berperasaan!!!
Seolah olah alasanmu untuk mengakhiri hubungan ini logis. 



Silahkan pergi jika itu memang keinginanmu
Jangan pernah berusaha membuatku berbalik arah agar aku melihatmu pergi 


Jumat, 31 Januari 2014

Tak Ingin Lepas

Saat itu ada keadaan dimana aku dan kamu harus berpisah untuk sementara waktu..
Alasannya ini demi study ku yang mewajibkan untuk berbaur dengan masyarakat di luar sana kurang lebih 40 hari lamanya.
40 hari tanpa komunikasi, apakah aku sanggup?? apakah aku sanggup tak melihat wajah mu?? apakah aku sanggup tak mendengar suara mu?? apakah aku sanggup melepaskan genggaman tangan mu?? apakah aku sanggup??


Tapi aku harus melanjutkannya meski berat meninggalkanmu..
Ada ketakutan yang menjadi salah satu alasanku meninggalkanmu, Ketakutan dengan hubungan ini.
Aku takut akan terjadi sesuatu yang buruk, membuat hubungan ini menjadi tidak sejalan lagi.
Sayang, katakan bahwa kamu berada disini akan baik baik saja tanpa aku. Dan katakan bahwa kamu akan menjaga hubungan ini agar tetap sejalan meski aku berada jauh disana. Hanya perkataan itu yang membuat aku sedikit lega untuk meninggalkanmu.


Dan akhirnya aku memang harus meninggalkanmu untuk sementara waktu. Sayang, aku benci ini, benci ketika genggaman ini harus aku lepaskan. Jaga dirimu baik baik, aku selalu mendoakanmu dari kejauhan. Doa kan aku juga agar aku bisa menyelesaikannya dengan baik dan segera pulang untuk bisa merasakan genggaman tanganmu lagi...

SEE YOU NEXT MONTH DEAR . . .